Tuesday, November 15, 2011

Modif Yamaha DT, 1978

Modif Yamaha DT, 1978 (Jakarta)

Yamaha DT, Terinspirasi Jesse Rooke Dan Roland Sand


Bro Hartono Prapanca yang owner Yamaha DT ini dialog dengan Johny Lipurnomo dari Custom World (CW). “Awalnya DT nuansa retro-choppers ini direhab rumah modifiaksi X-16. Ingin dikembangkan lagi jadi customized yang lebih advanced,” buka Johny.

Masalahnya, CW sebetulnya tidak bermain di gaya begini, tapi di sisi lain ini jadi tantangan. “Kebetulan punya sobat sesama builder yang lebih paham soal gaya ini, dia memberi masukan dan mengarahkan,” jelas Koh Johny.

Builder yang diingatnya Susanto ‘Yayank’ Gunawan dari 909 Hot Matic Bandung. Yayank pasti bisa memberi masukan agar modifikasi motor ini sesuai diinginkan Hartono. ”Lalu terpilih konsep board track ol skool dengan influence gaya Jesse Rooke dan Roland Sand,” jelas Yayank.

Influence Rooke, jadi inpirasi di sektor sasis dan Roland Sand memberi masukan di setang. Malah ada yang berkomentar juga kalau gaya ini juga pernah diaplikasi choperis Merzymania lewat garapan Eko Yulianto dari Awiwiww Art Shop, asal Tanah Kusir, Jakarta Selatan di KZ200.


Yayang mengaku memiliki tantangan saat konsep boardtrack jadi acuan. “Mesin terbilang kecil hingga harus kompromi untuk tidak 100% menerapkan boardtrack,” jelasnya. Bisa ditebak ia melakukan penyesuaian dimensi agar antara mesin dan desain sasis saling mengisi.

Olah karsa inilah yang jadi bahan evaluasi kru MOTOR Plus saat jadi juri di kelas non automatic x-treem, Yamaha Cuztomatic 4 di Bandung baru lalu. Kami cukup lama berkutat di motor ini.

Memanfaatkan pipa 1 inci, builder berusaha memberikan sentuhan estetis. Down tube single, back bone sampai ke belakang dibuat berkesinambungan dengan lekukan halus. Mereka ingin semua bagian ini jadi satu-kesatuan. Terlebih di back bone, tangki slim dan dibuat sedikit menyiku dirancang menggantung di sasis dengan maksud sektor tengah jadi terisi ‘menutupi’ celah antara mesin dengan back bone.

Keunggulan di Painting
Daya tarik paling kentara di motor ini adalah detail  painting dan pilihan gaya suicide clucth, joy stick di motor ini. Keduanya jadi daya tarik, apalagi  kemampuan free hand stripping dan juga airbrush realis dari brusher Asep Airbrush.

Sedikit catatan buat seniman ini, Bro Asep memang spesialis  bentukan natural dengan ketelitian yang membuat kagum. Gradasi warna dan komposisi dipadu teknik variegated  gold yang lumayan sukses membuat motor ini jadi semakin mewah. Oh ya, walau dimensinya terlalu besar, teknik ukiran jok kulit dari Joo Leather juga ikut menambah kesan elegan pada motor ini.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Head lamp: Variasi sepeda
Ban : Swallow 300x17
Stop lamp: Variasi
Painting: Asep Airbrush
Jok: Joo Leather Craft Tools

No comments:

Post a Comment