Friday, December 9, 2011

Modif Honda Tiger, 1996

Modif Honda Tiger, 1996 (Jakarta)

Honda Tiger, II Diavolo Nero


Judul itu merupakan julukan Honda Tiger hasil custom milik Ranto P. Sijabad. Artinya Si Iblis Hitam. Pantas bila penyuka warna hitam ini membalur hampir seluruh motor dengan kelir serba gelap. Sesuai dengan tema seram 666.

Untuk ubahan, Ranto mengandalkan bengkel Desairi Custom di Jl. Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat. “Konsepnya ambil dari beberapa genre. Paduan dari cafĂ© racer dan street fighter,” ujar pria yang tinggal di daerah Jl. Bangka, Jakarta Selatan itu.

Ubahan extreme, pada desain suspensi belakang yang tetap andalkan dua sok namun posisinya horisontal alias tiduran. “Biasanya konstruksi suspensi model horisontal ini mengandalkan sok tunggal, tapi pengin beda. Makanya pakai dua sok,” lanjut pria yang berprofesi sebagai wiraswata ini.

Bagi Rio Ferdinan sang builder pun dibuat pusing tujuh keliling. Pasalnya butuh waktu satu bulan untuk ngeset suspensi belakang agar nyaman dipakai. “Biasanya dia buat ubahan sok seperti ini tunggal, letaknya hanya di sebelah kiri saja,” cerita Ranto.

Untuk dudukan sok belakang ini bagian depan mengandalkan tumpuan pada rangka depan kanan dan kiri. Sedangkan tumpuan belakang sok, langsung terhubung pada besi perantara yang berhubungan dengan lengan ayun.

Biar tampilan Ii Diavolo Nero lebih kekar, doi mempercayakan kaki-kaki comotan dari limbang moge. Sok depan mengandalkan upside down milik GSX-R1000 lansiran 2008. Lengkap dengan triple tree atau segitiganya.

Sedangkan lengan ayun dari bawaan Suzuki Bandit. “Lingkar roda atau pelek pakai dimensi lebar. Ambil dari Aprilia RS250,” tutup Ranto yang mengandalkan lampu depan proyektor custom model bertingkat.

 Ubahan bodi depan Honda Tiger ini, mengandalkan pelat galvanis buat membentuk bagian tangki model minimalis. Sedangkan bodi belakang model single sitter pakai dari bahan serat fiber. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan  : BT03 120/70/17
Ban belakang   : BT03 150/70-17
Knalpot     : Custom
Pelek   : Aprillia RS250
Desairi Custom: 081219222200

Modif Yamaha V-Ixion, 2010

Modif Yamaha V-Ixion, 2010 (Banjar Patroman)

Yamaha V-Ixion, Meniru KTM RC8


Kesukaan pada dunia MotoGP dan superbike sudah melekat semenjak Wawan Juwanto masih kanak-kanak. Menurut pria asal Banjar Patroman Jawa Tengan ini, motor balap seperti itu sangat macho dan keren. Katanya sesuai dengan jiwa Wawan.

Wawan pun berpikir keras untuk mewujudkan keinginannya ini. Bareng kang Ade sang kreator modifikasi yang menggawangi DART Modified yang juga sohib kentalnya ini, keinginan pun segera terwujud.

Bermodalkan Yamaha V-ixion yang baru berumur 1 tahun di rumahnya, hasrat untuk menunggangi motor balap ala superbike pun terpenuhi. Konsepnya juga diupayakan tanpa menguras kantong dalem-dalem.

Mengacu pada ubahan bergaya KTM RC8, motor 150 cc ini pun segera mengalami operasi bedah oleh sang dokter modifikasi. Motor besar yang sejak diluncurkan pada tahun 2008 lalu itu benar-benar membuat Wawan kesengsem dengan performanya.

Lekukan tegas dan tajam pada desain bodi KTM RC8 ini coba diaplikasikan pada tunggangan keseharian Wawan. Mulai diri bentuk fairing, tangki, bodi belakang, airscoop dan desain lampu, semua dibuat semirip mungkin dengan aslinya, lho.

Berkat kemampuan sang modifikator bermain serat fibreglass, hasilpun tak mengecawakan. Tapi, jangan keburu mengecap jelek jika terdapat bebarapa bagian yang tidak mirip. Sebab ada alasan khusus, lho.

"Ada beberapa bagian yang tidak dibuat persis seperti bantuk aslinya. Misalnya pengaplikasian lampu sein dan knalpot. Kalo aslinya sein depan menyatu dengan spion, yang ini menyatu pada fairing.

Begitupun desain knalpot. Di V-ixion ini terlihat nongol keluar. “Sedangkan knalpot, aslinya berada di bawah mesin yang terbungkus rapi," tutup Kang Ade yang dibantu 2 kru dalam menjalani proses ubahan ini.

Meski tidak sesempurna macam motor konsep yang ditirunya, hasilnya lumayan menggembirakan. Tidak membuat Wawan langsung frustasi. "Seadanya saja dulu, yang penting dapat memenuhi keingin untuk menaiki tunggangan ala Superbike. Dan pastinya, gak ngeluarin dana yang gede Bro," ujar Wawan dengan mata berbinar-binar.

Bisa dipakai untuk harian sekaligus membonceng sang pacar. Karena joknya dirancang juga ada boncenger.

Dibantu Tanah Liat
Ada hal unik pada ubahan ini, adalah pada proses pembuatan tangki. Selain mempertahankan tangki orisinil, sang modifikator menggunakan media tanah liat untuk proses pengemalan fiberglass.

"Untuk mengejar bentuk tangki ala KTM RC8, tangki asli masih terpasang bro. Proses penggambotannya ditambahkan serat fiber yang menggunakan media tanah untuk proses pengamalannya. Faktor fleksibel dan elastis yang memudahkan untuk membentuk desain yang diinginkan serta bisa dipakai ulang merupakan faktor utama mengapa saya memilih media tanah untuk proses pengemalan," beber Kang Ade.

Dengan begini gaya KTM RC8 kini melekat sudah pada motor pabrikan berlambang Garputala ini. Siap jalan.... (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 100/70-17
Ban belakang: Corsa 130/70-17
Pelek: Power
Setang: Ride it
Headlamp: Honda Karisma
Stoplamp: Custom

Modif Kaisar Ruby, 2010

Modif Kaisar Ruby, 2010 (Tangerang)

Kaisar Ruby, Tunggangan The Terminator


Ingat film Terminator 2 yang dibintangi Arnold Schwarzenegger? Di situ sang robot masa depan harus melindungi seorang anak dari ancaman pembunuhan robot saingannya. Bagi bikers, jalan ceritanya mungkin enggak begitu menarik. Tapi, tunggangannya itu yang bikin kesemsem. Varian baru saat itu, H-D Fatboy! 

 Walau masih  bergaya bagger dan sangat full dressed,  bentuk Fatboy bikin kita kagum. Ban gendut depan-belakang mengingatkan pada era bobber. Yap, bisa dibilang bobber modern. “Mungkin itulah yang diinginkan Bro Irfan untuk motornya ini,” buka Moch. Rifai alias Pe’I, builder dari Pei Custom, di Kunciran, Tangerang.

Lewat dana full Rp 15 juta, Pei dapat kepercayaan merombak Kaisar Ruby milik Irfan. Namun di sini Pei harus berhati-hati. Dimensi motor  250  cc ini  jauh lebih kecil dari H-D Fatboy. Mengejar bentuknya harus menyesuaikan dimensi agar mesin enggak tertelan alias kedodoran.

”Dimensi mesin enggak masalah kok, tinggal disesuaikan saja. Bahan Kaisar Rubby sudah pas untuk motor cruiser cc kecil. Pijakan kaki paddle pad, tangki besar lengkap dengan spidometer, ukuran T atas-bawah lebar dan wheelbase mumpuni. Apalagi mesinnya V-twin,” jelas Pei lagi.

Mengejar bentukan Fatboy, tim mereka perlu melakukan beberapa ubahan. Struktur sasis  gak diganggu gugat. ”Semua asli Ruby,” jelasnya. Di bagian depan, sok asli Ruby enggak boleh dibiarkan telanjang. Khasnya Fatboy, sok depan itu lebih besar, makanya Pei Custom membuat pelat untuk menutupi sok sekaligus buat dudukan lampu depan yang relatif besar dari stok motor gede.

Setang bullhorned tentunya juga jadi keharusan. Makanya ia sengaja memilih setang stock H-D untuk keperluan ini.

Lanjut ke belakang, tangki asli tetap dibiarkan. Untuk mengisi otot ala Fatboy, ia pasang engine guard kiri-kanan dan merancang desain knalpot hand made yang menyerupai desain motor yang diidamkan Irfan.  Tentu enggak sampai di situ, aksi hand made mereka berlanjut lewat desain  sepatbor depan-belakang.  Seperti chopper dan detail bagai painting ala lidah api dilakoni.

“Handlingnya  enak Bro, walau  bodi ala Fatboy, riding sangat ringan. Enak untuk daily riding di kota ataupun turing,” jelas Pei lagi. Sip dah!  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek depan : 3,5x16
Pelek belakang: 5,0x16
Ban depan: Avon 120/80-16
Ban belakang : Avon 160/90-16
Lampu: Stock H-D & V-ixion

Modif Suzuki Thunder 250

Modif Suzuki Thunder 250, 2005 (Denpasar)

Suzuki Thunder 250, Hot Rod Ideal


Aliran hot rod bisa dikatakan salah satu gaya modifikasi yang mendunia. Di komunitas matic saja konsep ini bisa diadaptasi. Apalagi di motor tipe sport seperti Thunder 250 ini. Sudah pasti bisa banget dan lebih mudah mendapatkan desain sesuai dengan yang ada di negara asalnya sana. 

Apalagi desain dan ukuran mesin Thunder yang cukup besar, jadinya aliran hot rod tepat diterap. "Karena itu harus mengutamakan kelir hitam dengan sedikit saja motif airbrush di beberapa bagian bodi," kata Putu Ajus Mulawarman dari Auto Motor Sport (AMS) di Sanur, Bali. Warna yang tepat juga dengan edisi 666 ini.

Selain warna, tentu saja ada hal yang harus dipenuhi. "Terutama urusan rangka, karena yang namanya hot rod itu beda banget dengan standarnya Thunder 250," kata Ajus.

Dia membuat rangka baru menggunakan pipa berdiameter 1 inci. Khusus untuk belakang atau posisi jok desainnya cukup aneh. Melengkung sehingga posisi duduk lebih turun.

"Bentuk rangka yang melengkung itu tujuannya agar motor terlihat lebih ceper sehingga konsep hot rod tadi semakin dapat," kata lajang 24 tahun ini. Memang jika kita berpatokan ke modifikasi mobil sebagai yang pertama memperkenalkan hot rod, modifikasinya memang harus ceper.

Selain unik dari rangkanya, desain tangki juga tak biasa. Tidak terlalu besar. "Kalau di Bali ini disebutnya model kumbang. Untuk membuat seperti ini tidak gampang, lho," bangganya.

Hal itu karena di sisi kiri dan kanannya agak sedikit ke dalam. Sehingga perlu dibuat lekukan di bagian ini. Begitu juga bentuk tutup tangkinya. Ini seakan menjadi ciri khusus yang hanya ada di motor ini. Hal itu bisa terjadi karena ini merupakan produk hand made dan hanya dibuat 1 unit saja. Beda kalau misalnya mengandalkan produk variasi yang pasaran.

Selain menyisakan mesin, ternyata ada satu komponen yang masih original. Yaitu sok depan. "Tapi, tentu saja sudutnya diubah. Sekarang sok terlihat lebih tidur, tidak berdiri lagi sehingga semakin harmonis," tutup pemilik bengkel di Jl. Tandakan, No. 2, Sanur, Bali ini.  

Pelek Belang
Hal lain yang perlu dicermati di modifikasi ini adalah ukuran peleknya. Baik lebar telapak maupun lingkar diameternya. Itu memang disengaja oleh Ajus.

"Pelek belakang dibuat dengan ukuran lebar 6 inci dan lingkarnya 17 inci," kata Ajus. Pelek lebar seperti ini juga semacam syarat untuk tampil bergaya hot rod.

Sementara itu untuk roda depan menggunakan ring 18 inci. Peleknya juga tidak terllau lebar, hanya 2,5 inci saja. Demi menunjang harmonisasi, maka pelek ini menggunakan jari-jari rapat atau 72. Selain itu semuanya juga dicat merah supaya kontras dengan bodi yang hitam.  (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Pelek depan: Champ
Ban depan: Swallow 120/70-18
Pelek belakang: Custom 6 x 17 inci
Ban belakang: Bridgestone 190/55-17
AMS: 0857-3824-9700

Modif Honda Astrea

Modif Honda Astrea, 1983 (Banjarnegara)

Honda Astrea 800, Gabungan Dua Konsep


Agit Giri Prihanto asal Banjarnegara, Jawa Tengah, coba modif Honda Astrea 800 dengan cita rasa tinggi. Walau secara dimensi membingungkan, tapi tetap punya konsep yang masuk akal. 

"Konsep awal sebenarnya bikin minimoto, soalnya mau dipakai anak sekolah SD. Kepalang tanggung, sekalian dikasih sentuhan street fighter agar makin bagus," buka owner sekaligus pemilik Vega Motor (VM), Banjarnegara itu.  

Memadukan dua konsep, pengerjaan harus sitematis. Contohnya, "Harus aplikasi kaki-kaki pendek dulu. Sebab mengarah ke minimoto," cuap modifikator beken disapa Agit ini.

Makanya sok depan pakai lungsuran Honda GL-Pro. Tentu harus ada penyesuaian. Seperti dimensi tinggi ajrutan dipotong 15 cm. "Termasuk bagian daleman ikut diubah, sebab kapasitas angkutnya juga enteng karena dipakai anak-anak. Per dipotong dan oli dikurangi 25 cc," jelas modifikator beralamat di Jl. Raya Tapen No. 15, Tapen, Wanadadi, Banjarnegara itu.

Bagian buritan sedikit rumit, sebab ayah tiga putra ini enggak ingin tampilan biasa. "Bikin sendiri mono arm belakang, sudut dan dimensi yang harus mengecil sedikit repot dalam bagian konstruksi. Untuk sudut sok belakang meniru konstruksi Jupiter MX. Makanya redaman belakang stabil, sebab pakai sok belakang MX juga," yakin pria humoris ini.

Sebagai komponen sasis baru, Agit memakai pipa kotak untuk dudukan belakang centre back bone. Sasis ini nyambung dengan tulang baru dari bagian depan rangka underbone asli. "Termasuk konstruksi tangki juga diubah, sebab aslinya terlalu tinggi. Makannya dipindah pada tulang underbone," urai builder yang bengkelnya tengah banyak konsumen ini.


Pola street fighter tentu sangat kentara pada bodi, sebab Agit mengambil konsep ala WJS yang pendek pada bagian buritan. Makanya, walaupun sadel muat untuk dua anak kecil, namun bodi terasa lebih pendek dengan jok yang juga ikutan maju.

Pola bentuk bodi juga terlihat dinamis, seperti buntut yang senada bagian tengah dan tangki. Bukan itu saja, aroma ala street fighter sangat menonjol dengan ornamen sasis teralis dan juga kondom sokbreker depan ala upside down.

Jadinya, dengan penggabungan dua aliran seperti ini bisa saja Agit akan membuat sebuah tren modifikasi baru. Akankah booming di 2012?  

Kereasi Dari Limbahan
Bukan limbah mode apalagi moge tentunya, tapi limbah motor yang banyak berseliweran di pasar lokal. Contohnya aplikasi lampu depan. Ini benar-benar limbah alias sampah.  "Saya buat dari spidometer bekas Yamaha V-ixion, cuma dipreteli dan pakai bohlam sesuai kapasitas lampu depan," kekeh modifikator kreatif ini. Wah, ini sungguh suatu trik yang belum ada sebelumnya.

Termasuk radiator palsu dari komponen bekas, kalau yang ini fungsinya sebagai penghalang angin agar tidak langsung menabrak karburator. Jurus pintar seperti ini tentu saja juga akan menekan ongkos produksi. Murah tapi tetap menarik dan kreatif! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 100/80-14
Ban belakang: Swallow 130/70-14
Pelek depan: Mio
Pelek belakang: Custom mobil
Stopm lamp: Variasi LED
Knalpot: Mio
Setang: Posh
VM: 0813-2705-5999

Modif Bajaj Pulsar 200

Modif Bajaj Pulsar 200, 2008 (Jakarta)

Bajaj Pulsar 200, Seolah-Olah 1000 cc


Tampilan full hitam itu memang sangar. Seolah-olah motor terlihat misterius dan penuh rahasia. Apalagi jika tampilan sudah tak biasa. Jauh meninggalkan bentuk aslinya. Seperti Bajaj Pulsar yang berhasil tampil misterius layaknya moge 1.000 cc ini.

Pertanyaan pertama yang timbul saat melihat motor ini kenapa semuanya hitam? Tidak ada permainan kelir yang lain. "Pertama, hitam itu misteri, selain itu juga sesuai STNK," kata Supriadi, si pemilik motor.

Dia memang tidak tergoda memberi sedikti saja warna yang lain. Jika itu dilakukan, konsep total yang diinginkannya menjadi tidak terwujud. Adi memang tipe orang yang tak mau setengah-setengah.

Begitu juga saat membuat bodi motor. Dengan dibantu Nday dari Day's Custom di Pekayon, Bekasi, Adi membuat motor ini menjadi sangat jauh berbeda dari aslinya. Konsep Pulsar yang desainnya cukup diterima pasar itu malah dibuang sama sekali.

"Saya mengambil konsep dari BMW R1000, motor besar yang memang sudah lama saya impikan," kata warga Kreo, Ciledug, Tangerang ini. Hal ini bisa dilihat dari tampak depan, samping dan belakang.

Khususnya pada bentuk fairing. Adanya semacam sirip di sisi kiri dan kanan memang menjadi salah satu ciri utama motor asal Jerman itu. "Siripnya dibuat agak miring, terdapat 3 lubang angin. Pokoknya persis sama deh," kata pria yang rajin nge-gym ini.

Begitu juga dengan bentuk buritan. Dibuat lebih lebar namun cukup tipis. "Juga tetap mempertahankan jok buat boncenger," tambah pria yang berdinas di kesatuan Brimob ini. Tapi, apakah nyaman atau tidak jok belakang tadi? Masih meragukan. Semua bagian bodi itu dibuat menggunakan fiber.

Bentuk lengan ayun juga persis seperti moge yang menjadi acuan tadi. Melengkung dengan ukuran yang cukup tebal.  Dan hasilnya Adi puas karena konsep yang diinginkan terwujud. Tapi, kok malah ingin dijual, Bro?

Engine Hanya Dicolek
Sadar kalau bodi sekarang sudah besar. Yang dikhawatirkan akan membuat tarikan motor menurun, maka Adi juga melakukan sedikit pembenahan di wilayah mesin. "Istilahnya sih cuma dicolek doang, belum total atau bore up segala," katanya.

Adi melakukan porting polish supaya tenaga motor lebih berisi. "Selain itu kampas kopling juga diganti dengan punya Ninja RR," cerita pria 24 tahun ini.

Dengan kampas kopling Ninja seperti ini, dia merasa kalau pada setiap perpindahan gigi motor lebih kuat dan bertenaga. Selain itu karena sudah ada korekan seperti ini, pria berkulit bersih ini lebih yakin dengan menggunakan knalpot custom.   (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Pelek: Power
Ban depan : Bridgestone 120/70-17
Ban belakang : Bridgestone 150/70-17
Head lamp: HID
Disc brake: KTC